Minggu
merupakan hari yang di tunggu-tunggu banyak orang, karena hari ini waktunya untuk bersantai dan
bermalas-malasan, tetapi tidak dengan caca di hari ini ia harus kembali ke
pesantrenya sebab masa liburan semester telah usai,dengan wajah yang murung ia
melihat keluar jendela kamarnya cuaca di pagi hari ini mendung seolah-olah
menggambarkan isi hatinya,yang tidak siap meninggalkan semua kenyamanan yang
ada di rumah, terutama rutinitass sleepcall sebelum tidur.
ya
caca telah memiliki kekasih yang telah menjalin hubungan denganya selama lima
tahun mulai dari caca kelas satu mts hingga sekarang ia kelas dua MA, meskipun
nanti di pesantren mereka akan bertemu lagi,tentu di batasi oleh ketatnya
peraturan pesantren, mereka hanya bisa bertemu jika di jam sekolah saja,
untungnya mereka ada di satu kelas yang sama, setidaknya caca dapat
mencuri-curi pandang di kelas.
“adekkkkkk!!!!!!,
barangnya udah di siapin semua apa belum, jangan sampai ada yang ketinggalan”
teriak mama caca dari luar kamar.
“iyaaaa
udah maa tinggal beli buku lagi nanti ya..”
Tak
ada sautan dari mamanya, cacapun segera menutup jendela dan merapihkan sedikit
hijabnya, ia keluar dari kamarnya dengan koper dan beberapa tas miliknya.
Sekitar
jam 10:00 pagi mobil caca melaju dari halaman rumahnya, menuju kepesantren, caca
yang berada di kursi tengah sendirian, hanya sibuk memainkan handphonenya
sedangkan mama dan papanya di kursi depan sedang asik mengobrol, cacapun
memasang hansetnya dan mulai menyalakan music hingga ia tertidur.
TINGG!!
Suara
notifikasi chet dari rio, yang tak lain kekasih caca pun muncul, membuatnya
yang baru terlayang-layang tertidur pun bangun, dan membalas pesan tersebut.
Rio:
“udah berangkat?”
Caca:”udah,
kamu kapan berangkat?”
Rio:”Ooo
udah dari tadi berangkatnya?, aku berangkatnya masih siangan nanti, kan deket
juga.”
Caca:”iyalah,
enak ya rumahnya dekat gak jauh, jadi gak lama di perjalananya, tapi jangan
kelamaan berangkatnya biar kita bisa ketemu di gerbang masuk nanti”
Rio:”Ihh..
kan jarak rumahmu cuman dua jaman pun
gak lama itu sabar ya cantik...okeee ibu
Negara, nanti kalau udah deket kabarin aja biar aku OTW jadi bisa ketemu bentar
di gerbang”
Caca:”
oke deh.. yaudah aku mau tidur dulu ya, pusing soalnya kalau main hp di mobil”
Rio:”oke
cantiknya abang, hati-hati di jalan ya cantik”
Caca:”okeeee”
Caca
meletakan hp nya kembali dan melanjutkan tidurnya yang hanya berbantalan tas
ranselnya.
Tak
terasa waktu telah menunjukan tengah hari dan mobil yang di kendarai oleh caca
telah sampai di gerbang pesantren, caca yang sudah terbangun beberapa menit
yang lalu pun, sedang memandangi keramaian di luar jendela mobilnya, beberapa
temanya sudah mulai berdatangan, dan banyak orang-orang yang tengah sibuk
menurunkan bawaanya.
Setelah
ayah caca memarkirkan mobilnya, merekapun keluar dan menurunkan semua bawaan caca yang sangat banyak,
memang setiap usai libur mau libur pendek atau panjang caca tetap saja membawa
banyak bawaan yang isinyadi dominasi
oleh makanan dan cemilannya.
“CACA!!!!!”
panggil niken (sahabat dekat caca), sambil melambaikan tangan.
“iya,
niken sini-siniii!” balas caca.
Niken
pun menghampiri caca, lalu ia menyalami kedua orang tua caca dan bertegur sapa
ramah, setelah berbincang-bincang singkat merekapun bersiap untuk masuk ke
pondok, tetapi caca risau karena ia belum bertemu dengan rio, ia sibuk
menelfon-nelfon rio tapi nomer yang di tuju tidak aktif, caca merasa murung dan
sedih karena kebiasaan rio yang selalu mengingkari janji-janjinya.
“ayok
ca, masuk lagi” ajak niken.
“ih.... tapi io belum datang, kami dah janjian buat
bertemu di gerbang” saut caca dengan wajah yang sedih.
“ih....kamu
ni besok di sekolah kan bisa ketemu,udah jangan sedih-sedih kan ada aku” hibur
niken
“iya
deh, aku tu cuman sebel aja kenapa rio suka ingkar sama janjinya, yaudah yuk
masuk kita ”
Merekapun
berpamitan dengan kedua orang tua caca,sebelum mereka masuk caca mengirim pesan
terahir pada rio, ia mengungkapkan kekesalanya pada rio.
“kamu
tu di mana si aku udah mau masuk lagi katanya kita bakalah ketemu tapi kenapa
kamu lama banget, kamu selalu gitu gak nepatin JANJI!” inilah pesan terahir
sebelum caca menyerahkan hanpone nya pada mamanya.
“udah
ya main hpnya besok pas perpulangan kan bisa main lagi, di sini sekolah yang
bener, belajar yang rajin, jaga soalatnya ya nak,”nasehat dari mama caca.
“yaudah
ma pa kami masuk dulu, assalamualaikum.” Pamit caca pada kedua orang tuanya.
Caca
menarik kopernya dengan lesu ke dalam pondok,banyak yang caca pikirkan ia
sebenarnya sudah tidak nyaman bersekolah di situ tetapi karena paksaan orang
tuanya ia terpaksa mengikuti kemauan kedua orang tuanya itu.
Sebenarnya
caca adalah siswa yang pintar,cantik,baik dan banyak di sukai oleh banyak orang
tetapi karena, banyaknya prestasi yang caca raih membuat banyak teman caca yang
iri,di tambah lagi caca adalah anak kesayangan dari ustazah di pondoknya, ya
alasanya simpel caca termasuk santri yang baik.
Pada
waktu malam yang ramai dengan suara lantunan al-quran dari santri-santri yang
sedang menghafal, termasuk dengan caca dan teman-temanya mereka terdiri dari
beberapa kumpulan-kumpulan kecil, ada juga yang menyendiri focus pada
hafalanya,dan selang beberapa waktu setelah setoran hafalan selesai, jam
menunjukan waktu 21:30 malam.
Semua
santri pun kemabali ke asramanya masing-masing, dan di asrama caca yang kondisinya
saat ini sedang ricuh-ricuhnya sebab seluruh santri sibuk dengan kegiatanya
masing-masing ada yang membersihkan lemari, merapihkan kasur dan tidak sedikit
pula yang bergosip-gosip ria menceritakan banyak hal dengan temanya.
Sedangkan
di sudut asrama terdapat caca yang sibuk memebersihkan lemarinya, caca yang
notabenya santri yang rapih dan juga bersih, ia dengan telaten merapihkan satu
persatu bagian lemarinya dari rak teratas yang isinya sekincare serta make
upnya, rak kedua pakaian sekolah sampai rak paling bawah yang isinya buku-buku
sekolah semua tersusun dengan rapi, caca pun memebersihkan lemari tidak
sendirian ia di kelilingi teman-temanya yang lebih dulu siap merapihkan bawaanya,
“ca
gimana hubunganmu sama akhi itu” celetuk sila, salah satu teman caca yang
memiliki wajah manis, tetapi dia memiliki sifat julid.
“hamm
ya gitu gitutu aja gak gimana-gimana, kenapa emng”jawab caca dengan santai,
sembari meletakan lipatan terahir bajunya, padahal di hati caca sedang galau
karena memang hubungan caca mulai merengang.
“ya
gak papa si cuman nanyak aja, lama juga ya kalian, udah hamper lima tahun aja,
atau udah lima tahun si lupa aku.” Lanjut sila
“belum
bulan depan baru lima tahun.”
“oooo
bisa ni PJ”(pajak jadian) sahut flora salah satu teman caca yang asik memakan
cemilan.
“iya
aman itu, kalu dianya ingat juga tanggal jadian kita” jawab caca.
“pasti
dia ingat tunyo” ucap flora.
“iya
semoga dia ingat ya, yaudah jangan bahas ini lagi deh”caca yang berusaha
mangganti topik pembicaraan.
CEKLEK
Suara
pintu kamar ustazah terdengar
“ya
sudah anak- anak jam sudah menunjukan 10:30 waktunya kalian untuk istirahat
lagi.”ucap ustazah rika. ( wali dari asrma caca)
“baik
ustazah” ucap serentak para santri.
Merekapun
bubar dari perkumpulan dan menuju kasurnya masih-masing meskipun banyak yang
sembunyi-sembunyi untuk ke kasur temen mereka dan bergosip.
Sedangkan
caca langsung mengebaskan kasurnya dan bersiap untuk tidur, kasur caca yang
terletak di ujung dekat dengan dinding
sehingga posisi tidur caca menghadap pada dinding, di saat posisi tidur caca telah
teratur di situ ia mulai menangis karena, banyaknya beban yang caca pikul,
seperi meskipun caca sudah lima tahun bersekolah di pesantren caca masih belum
bisa akrab dengan teman-teman yang lain, di tambah banyaknya teman caca yang
iri pada caca membuat caca sering mendapatkan perilakuan yang tidak enak, mulai
dari caca yang suka di bicarakan dari belakang
dan menjadi bahan gunjingan bagi temen-teman caca yang tidak suka
terhadap caca,
Isakan-isakan
kecil keluar dari mulut caca, isakan tertahan itulah yang sangat menyakitkan
caca teringan pada satu temanya yang mencaci caca dengan kalimat “ ah percuma
aja pinter tapi gampangan di dekatin cowok” padahal caca sendiri tidak tahu
bahwa banyak santri cowok yang suka padanya, ya gimana tidak secara fisik caca
memang cantik, selelah beberapa saat caca menangis ia pun tertidur dengan memeluk boneka kesayanganya.
Suara
ngaji-ngaji telah terdengar dari pengeras suara masjid, yang menandakan waktu
subuh sebentar lagi datang hal ini membuat caca terbangun dari tidurnya, ia
bergegas menuju kamar madi untuk mandi, tetapi setelah caca melihat kondisi
kamar mandi yang sudah ramai caca pun mengurungkan niatnya untuk mandi sebelum
subuh sehingga ia hanya mengambil wudhu dan melaksanakan solat tahajutnya.
Setelah
derama pagi, kini caca sudah berada di sekolah dan juga telah bertemu dengan
rio tapi rio hanya menampakan wajah santainya tanpa rasa bersalah, padahal caca
sangat kesal padanya karena rio yamg tidak menepati janjinya kemarin, rio pun
berniatan untuk mendekati caca tetapi caca masih ngenggan berkomunikasi dengan
rio, jadi setiap tatapan mereka bertemu caca selalu buangan pandanganya.
Disisi
lain rio tau bahwa caca marah padanya, tapi rio bersikap acuh karena menurut
rio itu hal biasa toh namanya juga orang ketiduran ya jadi telat lah.
Jam
istirahat pun datang rio menghadang caca di pintu kelas sehingga saat caca dan
niken hendak kekanti ada rio yang menghadang,
“kamu
kenapa si ca dari tadi buang muka terus marah gara kemaren?”Tanya rio.
“gak
papa,minggir kami mau keluar” jawab caca dengan ketus sambil menangkir tangan
rio yang menghalangi jalan.
“gak
jawab dulu kenapa,baru aku kasih jalan”tangkas rio.
“ya
gara kemarin lah, aku tu dah nungguin kamu lo di gerbang lagian kamu yang buat
janji kamu juga yang ngingkarinnya, aku tu dah lama nungguin kamu di
depan”jawab caca tak kalah ketusnya,
“yaudah-yaudah
maaf, dah jangan marah lagi ya”buju rio
“yaudah
sih maafin aja” celetuk niken karena ia ingin segera jajan.
“iyaaaa
dah ku maafin, dah minggir sana” jawab caca.
“okeee
jangan marah-marah lagi ya cantik” goda rio.
Caca
hanya tersenyum malu, lalu pergi menuju kantin.
waktu
sudah berjalan lama kegiatan demi kegiatan sudah di lalui oleh caca banyak
cobaan dan rintangan yang caca hadapi, dan baru-baru ini caca di kejutkan
dengan kabar bahwa rio tengah dekat dengan wanita lain, yang di kabarkan wanita
itu adalah adek kelas mereka, hal inilah yang membuat hubungan nya dengan caca
renggang, padalah beberapa hari lagi tanggal jadian mereka yang ke lima tahun
tiba,awalnya caca tidak mau memusingkan soal isu kedekatan rio dengan wanita
lain tetapi karena makin banyaknya isu caca pun memberanikan diri untuk
bertanya pada rio, pada malam hari seusai kegiatan caca menulis surat untuk rio
di atas kasurnya.
“assalamulallaikum WR WB.
Hay
rio, udah makan belum gimana keadaan kamu, meskipun kita sekelas yang setiap
hari ketemu tapi kesanya kita asing yaaa, atau cuman aku yang ngerasa kalau
hubungan kita renggang, kamu lagi banyak hafalan apa di asrama kok kaya lagi
banyak pikiran ya ahir-ahir ini aku lihat?, oiya ini lo aku mau Tanya, di
tempat cewek lagi banyak nih isu tentang kamu deket sama dinda anak kelas 10
apa bener? Kok kamu gak cerita sih, jadi hubungan kita gimana? Yaudah aku cuman
mau Tanya itu aja sehat-sehat ya jangan sering bolos sekolah rajin belajar
juga, yaudah see you sayang”
Inilah isi surat yang di tulis caca
untuk rio,sebenarnya caca agak ragu untuk mengirim surat ini karena takunya ke
tahuan oleh ustad/zah tapi yam au bagaimana caca kepo akan isu ini, caca pun
berniatan untuk memberikan surat ini esok hari di sekolah, jadi ia harus
berangkat lebih awal agar dapat meletakan surat tersebut di laci meja milik
rio, karna niat ini caca pun bergegas mengambil posisi tidurnya, tetepi, baru
hendak menarik selimutnya caca di datangi oleh nindia atau yang biasa caca
panggil dengan sebutan (etek naya).
“ca ko tau gak si, besok kita bakalan
kedatangan dua ustad baru lulusan dari sudan mereka itu lulusan dari sini yang
udah kuliah di sana selama lima tahun dan meraka sekarang tinggal ngabdi di
sini,ku dengar-dengar si mereka gantenggggg, ihhh gak sabar deh jadinya pengen
liat besok” ucap etek naya.
“wahh....... iya etek, aku jadi ikut
kepo, emng mereka lulusan fakultas apa?”Tanya
caca.
“gosipanya si mereka sarjana ilmu
hadits dan tafsir al-quran.” Jawab etek naya.
“wahhhh
iyaaa idaman banget yaaa “
“iyaa
kannn”
Dari
pem bicaraan singkat itu bersambung menjsdi psnjsng hinga larut malam, mereka
mencertakan banyak hal mulai dari percintaan, horror, bahkan politik mereka
bicarakan semua, sehingga niatan caca yang ingin tidur cepat pun gagal.
Keesokan
harinya benar saja caca kesiangan sehingga saat sudah azah subuh ia baru
terbangun padahal ia belum menyiapka buku pelajaran untuk hari ini,setelah
terbangun caca langsung berlari mengambil air wudhu dan bergega ke masjit tapi
tetap saja caca terlambat dan sudah pasti dia akan terkena hukuman di hari ahad
yang akan datang, karena memang setiap hari ahad pesantren caca selalu
mengadakan evaluasi untuk para santrinya yang melakukan pelanggaran.
Saat
sudah di sekolah caca dan teman-temanya sedang focus pada mata pelajaran MTK
pada jam pertama ini, karena masih pagi mudah bagi mereka untuk menangkap
pelajaran, begitu pula dengan caca, tapi
pagi ini caca sedang risau karena surat yang semalam ia buat untuk rio
tertinggal di kasurnya, yang ia takutkan hanya jika ada pemeriksaan dan surat
itu ketangkap tapi caca berusaha untuk tidak memikirkanya, sehingga cacapun
menulis ulang surat untuk rio dan ia akan berikan langsung ketikaa jam
istirahat tiba.
Dan
benar saja saat jam istirahat sebelum semua santri keluar dari kelas caca
mengkode rio untuk tetep di kelas, rio pun langsung faham akan kodean yang di
berikan caca.
“nih
surat, balas ya..”ujar caca sembari memberikan surat yang baru ia buat pada rio.
“wahh...
surat apaan ini, kepo deh”rio menerimanya dan langsung ingin membuka isi surat
tersebut.
“jangan
nanti aja di asrama bacanya sendirian aja ya” tahan caca pada rio.
“ooo
oke deh”
“yaudah
aku pergi lu” caca pun berlalu pergi meninggalkan rio.
‘Apa ya isi surat ini kepo banget lagi,
tumbenan caca ngasih surat duluan’ batin rio
Hari
ini pun berlalu bagitu-begitu saja,sedangkan caca sedang kerisauan karena surat
yang semalam ia buat dan ia letakan di bawah bantal kasurnya hilang beserta
buku dairy caca pun taka da, caca mengobrak abrik sarung bantal selimut bahkan
sampai bawah-bawah ranjang pun caca telusuri tetapi tidak ia temukan, putri
teman seasrama caca yang memperhatikan sikap caca pun bertanya.
“lagi
ngapain ca dari tadi ku perhatiin kelihatan risau?”. Tanya puti/
“iya
nih lagi nyari buku dairy ku, yang biasanya ada di kasur kamu Nampak gak?” ujar
caca.
“wahhhh
yang warna merah itu ya gak Nampak aku nih, di mana emng kamu letak terahir
kali”
“seingatku
di bawah bantal tapi gak inget looo”jawab caca semakin panik
karena isi dari buku itu adalah curhatannya
tentang rio, beserta surat-surat yang rio berikan, ia takut jika surat itu kena
razia dadakan bisa gawat karena sudah di pastikan ia akan kena masalah, sebab
pesantren mana sih yang membolehkan santrinya untuk berpacaran.
“yaudah
besrsihkan lagi kasurmu, istirahat lagi besok siang pulang sekolah kita
cari”Uangkap putri.
“iya
deh put, aku juga udah capek banget dari tadi nyariin gak ketemu.”
Cacapun
mengikuti saran putri untuk beberes dan segera beristirahat, karena memang dari
pulang sekolah tadi caca sudah mencari-cari bukunya tetapi belum ketemu.
Keesokan
harinya di saat waktu menunjukan pukul 11:00 siang dan di saat ini banyak
samtri yang sudah selesai jam belajarnya ya kaarena hari ini adalah hari jumat
di mana waktu sekolah hanya sampai waktu menjelang jumatan,sesudah itu kegiatan
santri free.
Saat
jam pelajaran di kelas caca usai, rio memanggil caca, ia hendak membicarakan
masalah isi surat caca kemarin, mereka berbicara di dekat pintu kelas caca yang
berada dekat meja santri paling depan dan rio berada di sisi pintu,jarak mereka
sekitar satu meteran dan mereka juga tidak hanya berdua tetapi ada niken yang
menemani caca.
“emng
kamu dapat isu aku dekat sama dinda dari siapa?”Tanya rio.
“banyak
lah yang laporan ke aku, kamu tinggal jawab aja emng isu atau benera”jawab
caca.
“gak
ada do kami dekat cuman karena sedesa gak lebih”ujar rio.
“AH
yang bener” saut niken dengan nada mengecenya.
Rio
hanya menatap niken dengan tatapan sinis.
“yaudahlah
kalau emng gak ada” caca hanya berbicara singkat.
“ya
kamunya kalau di ajak mojok, setelah jam sekolah siang gak pernah mau, padahal
banyak temanmu yang mojok juga pun” ujar rio.
“rioooo
kamu tau kan aku ini dekat dengan ustazah, gak mau aku ngecewain yang udah
percaya sama aku, lagian aku sibuk banyak kerjaan ku siap sekolah yang nyuci,
belajar,banyak lagii, tolong ngerti yaa”caca meminta rio unruk mengerti
kondisinya.
“ya
masak gak bisa sih sehari aja kamu luangin buat mojok.”rio mulai geram karena
setiap rio mengajak caca untuk berpacaran caca tidak pernah mau.
“gak
aku gak mau, kalau ketauan gimana kita bisa kena hukuman, hukuman pacaran itu
berat aku gak mau, malu aku kalau ketauan.”
“yaudah
terserahmu”rio membentak cacalalu pergi keluar, ya sudah di pastikan bahwa rio
sedang marah.
Huff
Lala
bernafas panjang, karena ia sudah lelah untuk mengerti rio, sebenarnya ingin
berpacara tetapi ia takut ambil resiko.
“huff, capek lo ken ngadepin rio, masalahnya aku
takut kalau ketauan gimana” ujar caca pada niken yang ada di sampingnya
“ya
tulah rio pun ada-ada aja ngajakin mojok udah tau di pesantren.”niken pun ikut
kesal dengan sikap rio yang selalu ingin mendapatkan keinginanya.
“yaudah
biarin ajalah terserah dia, yoklah pergi kita ke kantin, lapar lak aku.”
Caca
dan rio pun pergi., dari kelas, sebenarnya saat mereka berbicara di kelas
situasi kelas tidaklah hanya mereka masih ada beberapa siswa di dalamnya, salah
satunya putri yang dari awla sudah memantau caca dan rio sedari tadi.
Di
sepanjang jalan caca memikirkan rio, dia pun berencana untuk mengabulkan
keinginan rio tetapi masih ada sedikit keraguan pada caca.
“ken
apa aku mojok aja ya besok?”Tanya caca pada niken
seketika
niken menghentikan langkahnya, karena kaget dengan apa yang di ucapkan caca,
karena niken tau caca adalah seorang yang taaat aturan, dia memang berpaccara
tetapi di luar itu caca unggul dalam segala hal ya minesnya hanya ia
berpacaran.
“kau
beneran mau mojok, terserah sih tapi kamu tau kan konsekuensinya?”
“iya
aku tau tapi kenapa ya teman kita yang sering mojok mereka tidak ketakuan” caca
pun kebingungan karena meskipun mereka di pesantren tetapi, setiap pesantren
pasti memiliki sisi buruk nya masing-masing.
“hammm
entahlah mungkinkarrena mereka sudah suhu, hhh” jawab niken sembari bercanda
“hhhh
ada-ada aja kamu yaa”
Merekapun
melanjutkan perjalananya menuju asrama, dan tidak lama dari itu suara kudbah di
masjid mulai terdengar.
Malam
ini caca keluar dari lingkungan asrama untuk menuju koperasi sekolah, nah
koperasi sekolah ini adalah koperasi yang bisa di akses oleh santri putra
maupun putri. Caca memang sengaja kesini karena ia tau kalau rio dan
teman-temanya sering nongkrong seusai solat isya di sekitar koperasi,tetapi
setelah caca sampai di koperasi ia tidak melihat ada batang hidung rio, jadi
caca menitipkan surat yang isinya ajakan mojok untuk hari sabtu pada adek kelas
cowok kenalanya agar dia yang memberikanya pada rio, setelah urusanya selesai
caca tidak mau berlama-lama di sana karena semakin lama semakin banya santri
lain yang berdatangan.
Di
esok harinya caca dan rio benar-benar melaksanakan janji mereka untuk mojok,
posisi mojok mereka berada di kelas mereka sendiri, di sudut belakang kelas, di
saat itu mereka sudah selesai jam pelajaranya,
“rio
aku deg-deg kan loo takut ketauan, ustad gimana nanti kita kena masalah” caca
mengatakan apa yg ia rasakan pada rio
“tenang
aja gak ketauan gak, aman tu”rio menenangkan caca sembari menepuk-nepuk pelan
tangan caca yang ada di sisinya.
“ham,,,,
iyaa, emngnya kamu ngajak aku mojok mau ngomongin apa?”
BRAKKK
Seketika
pintu kelas terbuka lebar, dan yang muncul dari pintu adalah ustazah rika
bersama ustazah via dan si belakang mereka terdapat putri dan juga sifa.
“asstagfirullah!!!,
caca! Gak nyangka ustazah ternyata kamu juga pacaran selama ini saya kira kamu
santri baik-baik, taunya malah kayak gini”ujar ustazah rika pada caca dengan
intonasi tinggi dan tatapan tajamnya.
“keluar
sekarang juga dan temui saya di kamar saya”ucap ustazah via.
Caca
hanya menganggukan kepala mengiyakan printah ustazahnya, badan caca gemetar
detak jantungnya juga berdebar kencang di situasi sekarang ia sangat merasa
cemas,.
“Tuh
kan ku bilang apa rio, ini yang ku takutkan” caca berseru dengan suara bergetar
ia sekarang ingin menangis, karena ia menyadari apa yang ia lakukan salah.
“maaf
ya ca, aku gak tau kalau kita bakal di gerebek gini,maaf ya caaa,nanti bilang
aja kalau kamu aku paksa, bilang yaa kalau aku yang ngajak kamu mojok
salah-salahin aja aku biar hukumanmu gak berat”rio membujuk caca dengan
ungkapan pesesalan.
“hammm,,”caca
hanya berguma lalu pergi menyusul ustazah yang sudah berlalu sejak tadi.
“CUHH
percuman aja pandai agama ternyata pacaran juga, gak ngaruh kalau kamu pandai
ceramah tapi pacaran caa..” putri berucap di dekat pintu saat caca lewat di
depanya
“iyaa”caca
hanya mengucapkan kalimat singkat untuk membalas puti, karena yang ia pikirkan
sekarang hanya bagaimana ia menghadapi ustazah nantinya.
Di
dalam kamar ustazah
“sumpah
si kk aku gak nyangka kalau caca pacaran” ujar ustazah rika pada ustazah via
“sama
lo kk aku juga gak nyangka kalau caca bisa begitu selama ini aku kira dia
santri yang baik, dari muka nya aja kelihatan polos kk, memang ya kita gak
boleh lihat dari luarnya saja”
TOK
TOK TOK
“assalamualaikum
ustazah, ini caca”salam caca dari luar
pintu kamar.
“waalaikumsalam,
masuk” sautan dari dalam kamar.
Setelah
caca duduk ustazah langsung melemparkan surat milik caca, ternyata selama ini
surat milik caca yang hilang ada pada ustazah pantas saja ia mencari-cari tidak
ketemu, caca hanya memandangi surat itu pikiranya kosong ia bingung harus
bagaimana.
“apa
aja yang kamu lakukan dengan rio?”Tanya ust rika
“gada
zah kami cuman cerita-crita aja”
“cerita
yakit tuu!” sinis ust via
“kamu
tu ya percuma aja kamu cantik tapi zina aja kerjaanmu!”bentak ust rika.
“maaf
zah..”suara caca mulai gemetar karena ia paling tidak bisa di bentak
“itu
dari suratmu sudah bisa di lihat kalau kamu sudah lama berhubungan denganya
kan!” tangkas ust rika
“maaf
ustazah kami memang ada hubungan tapi kami gak pernah berlebihan.”bela caca
“halah
mana ada yang namanya pacaran gak ngapa-ngapain
dasar cewek murah di godain kata-kata romantic saja udah mau pacaran,
ingat dia belum bisa biyayain kamu”lanjut ustazah via.
Caca
hanya bisa terdiam, dengan pikiran kosongnya.
“ya
sudah besok terima hukumanmu, dan sekarang kembali ke asrama, jangan sampai
terulang lagi ya ini untuk terahir kalinya”
Cacapun
memanggu dan pergi dari kamar ustazah, sesampainya caca di kasurnya ia hanya
berbaring dengan lemas tak bertenaga dan ia menangis dalam pelukan gulingnya.
Di
pikiran caca berputar-putas cacaian-cacian yang sedari tadi ia terima,
butiran-butiran air mata caca terus mengalir dasi sudut matanya.
Niken
pun mendatangi caca di kasurnya,
“caaa
bangun dulu yok kamu belum makan dari tadi”bujuk niken
“enggak
mau ken caca kenyang”suara lemas caca terdengar sangat lembut.
“yaudah
kalau gak mau makan, bangun dulu yok cerita kamu kenapa?”
Caca
pun terbangun dari tidurnya dan menghadap niken dengan wajak yang sudah bengkak
akibat tangisanya.
Caca
mulai menceritakan semua apa yang terjadi pada niken,dan niken pun mengatakan
pada caca bahwa puti lah yang mengadukan semua pada ustazah, karena saat niken
sedang menyusun buku yang posisi lemarinya niken tak jauh dari kamar ustazah
mendengar saat putri sedang mengadukan caca, padahal cacca memiliki hubungan
cukup dekat dengan putri tetapi putri malah menusuk caca dari belakang.
Niken
pun menenangkan caca, dan menemani caca sampai ia tertidur.
Di
esok harinya hari minggu nama caca dan rio pun di panggil di spiker lapangan,
ya hari ini caca dan rio akan di hukum untuk keliling menggunakan angkong yang
di kendarai caca dan di dorong oleh rio,
Caca
sangat malu karena ia harus berkelilingi di saksikan oleh banyak teman-temanya,
caca ingin menangis tetapi ia bisa lakukan hanya berusaha menutupi mukanya
dengan tananya sendiri.
Seusai
proses hukuman caca dan rio di persilakan untuk kembali ke asramanya masing
masing, caca langsung di tuntun oleh niken, wajah caca pucat pasih badanya
gemetar dan tanganya, berkeringat, di saat caca sudah ada di pelukan nikan baru
ia bisa menangis sesugukan, ia sangat merasa malu, mereka terus berjalan menuju
asrama semapainya di asrama caca pun membersihkan diri
“ih
ada yang baru keliling keliling tapi bukan stpm “ ucap putri menyindir caca.
“ih
iya ya apa gak capek tu keliling, dapet gak malingnya,” sambung sifa teman
dekat putri.
“ihhhh
iya kok bisa si dia kayak gitu kalau aku si malu yaaa.”sambung putri
Caca
yang tau bahwa semua sindiran itu untuknya hanya menahan diri dan air matanya
agar tidak menangis lagi, caca pun langsung berlari menuju kasurnya
“haha
lari dia, malu ya maluuu”Ejek putri.
Caca
meluapkan semua tangisanya di kasurnya ia menangis sampai terisak-isak dan
selang beberapa waktu caca tertidur.
Sebenarnya
teman-teman caca baru hendak ingin menemui caca dan menghiburnya tetapi setelah
mereka melihat caca yang sedang tertidur mereka pun mengurungkan niatnya.
“sebenarnya
aku kasian lo liat caca gitu, tapi gimana itu juga kesalahn yang ia buat coba
saja caca gak nurutin kemauan rio pasti mereka gak bakal kena masalah dan caca
gak bakal malu kayak gini” zalfa berucap pada teman-teman yang lain, di situ ia
bersama sila, anggi,niken dan bila, mereka adalah teman-teman dekat caca meraka
juga tau semua cerita sebenarnya jadi mereka tidak akan menjauhi caca.
Waktu
sore telah datang, dan santri-santri mulai sibuk kembali untuk mengangkat
pakaian dan bergegas mandi sore,begitu pula dengan caca ia baru terbangun dari
tidurnya dengan kondisi muka yang bengkak karena terlalu banyak menangis.
“aduhhhh
pusing kali kepala ku...”keluh caca sembari memijat-mijat kepalanya.
“ehh
ca baru bangun?,ini aku bawakan makan untukmu, ku perhatikan kamu belum ada
makan kan” niken datang dengan sepiring nasi beserta lauk ayamnya.
“ham....gak
selera aku ken, makasih tapi ya udah perhatian sama aku”
“tahan
dulu rasa gak seleranya, isi perut kamu itu kasian belum ada kamu isi, takutnya
nanti asam lambung kamu kambuh lagi”bujuk niken sembari ingin menyuapi caca.
“makasih
yaa, kamu udah baik banget sana aku”
“iya,iya
kenyang juga aku dengar kamu bilang makasih”
“caaa,
sebenarnya aku juga mau kasih tau satu hal sama kamu,tapi aku gak tega buat
bilangnya takut kamu belum sanggup, tapi kalau aku gak bilang aku juga kasian
sama kamu,dan aku rasa kamu harus tau” ujar niken dengan serius.
“haaa
aptuh kennn kasih tau dong, gpp aku kan kuat.”saut caca meyakinkan niken.
“kamu
janji ya harus kuat,”
“iya
iya caca kan kuat nikennnn”
“jadi
gini kan tadi aku jaga di dapur tu aku gak sengaja dengar adek-adek kelas
bicarakan tentang rio, jadi mereka bilang bahwa rio itu mengirimkan dinda
bucket Bungan beserta suratnya, dan isi suratnya itu, rio mengatakan bahwa rio
dan kamu itu sebenarnya sudah gak ada hubungan, dan rio juga bilang bahwa dia
hanya menjadikan kamu sebagai alat buat dia terkenal karena setatusmu sebagai
cewek yang banyak di incar”
Caca
terdiam sejenak dia pastinya terkejut dengan apa yang di katakana oleh niken
tapi dia juga bingung pada rio, padahal hubunganya dengan rio sudah lama tapi
kenapa rio bisa setega itu denganya , dan caca juga heran sebenarnya apa yang
sedang rio cari.
“caaa
kannnn kamu sedih kannn” tegur niken sambil mengoyangkan tubuh caca.
“haa
enggak ken, gimana yaaa kalau gitu aku jujur sedih tapi aku juga gak tau harus
gimana”
Caca
langsung berhambur dalam pelukan niken ia sangat sedih padahal, baru saja caca merasa
malu karena pacaran dengan rio tapi kenapa rio seperti itu.
“kamu
yang sabar yaa, kamu kuat, kamu hebat caca, mungkin allah lihatkan semua hal
ini agar kamu semakin giat untuk beribadah dan kembali untuk terus beristiqomah
yaa”
“iyaa
kennn makasih yaaa kamu selalu ada bagaimanapun kondisiku,makasih juga atas
nasehat-nasehatmu”
“ehhhh
ada apa nih kok nangis-nangis “ sila datang menghampiri niken dan caca.
“duduk
dulu nanti baru ku ceritakan”
Setelah
sila duduk dan caca sudah mulai tenang niken pun kembali menceritakan semua hal
tadi pada sila, dan ketika sila mendengar semua hal itu ia langsung tersulut
emosinya.
“ihhh
cewek apaan kayak gitu, pasti dia juga gatel lah sama si rionya, orang hubungan rio sama caca udah
banyak yang tau, kalok gitu ayok
datengin aja dia kita labrak dia, emng dia secantik apa sih” sila geram pada si
dinda.
“ih...
jangan kayak gitu sil,mana tau emng dia gak tau kan”ucap caca lembut
“kamu
ni jangan kayak gitu, jadi orang jangan terlalu baik lo caa”
“iya
ada benernya juga kata sila caa, coba kamu datengin dia dulu, coba Tanya
baik-baik”ujar niken
“udah
ih jangan di bahas lagi, aku juga mau beres-beres mau mandi abistu solat kita
yok.” Ajak caca menghindari kegaduhan
“ah
caca gitu ih gak asik ih” sila berkata.
“yaudah
ih bubar-bubar”niken menyudahkan pembicaraan.
Di
kamr mandi, caca menumpahkan lagi tangisanya air matanya mengalir deras dari
matanya, sekuat tenanga caca menahan suara tangisanya agar tidak terdengar oleh
orang lain, butuh waktu yang cukup lama
untuk caca menenangkan dirinya.
Selesai
mandi caca bergegas untuk bersiap ke masjid,sesampainya di masjid caca
melakukan solat sunah dan di lanjutkan tadarus al-quran, samar-samar caca
mendengar ada beberapa orang sedang menggunjingnya dan sebisa mungkin caca untuk tidak mendengar hal itu.
“sok alim sih”
“idih mukaknya aja yang polos ternyata
pacaran juga dia nya”
“ohhh ini santri yang di
banga-banggain, yang prestasi itu, ternyata pacaran juga dianya”
Kurang
lebih itulah cacian-cacian yang caca trima, di dalam hati caca terus berdoa dan
memohon ampuna, caca sadar semua ini juga atas perbuatanya,jadi caca terus
beristigfar memohon kekuatan atas dirinya.
Malam
hari pun berjalan dengan suram, suasana dingin dan heningnya pesantren membuat
caca menjadi menikmati kesendirianya, di pojokan teras asrama caca menulis
semua curhatan hatinya di diary kesayanganya, diary pink dengan motif bunga
tulip pitih, biary ini yang di berikan oleh rio pada saat peresmian setahun
hubungan mereka.
“apa
aku buat surat aja ya buat rio,”gumang caca.
“buat
apa bikin surat lagi nanti ketangkep lagi baru tau.”saut niken dari belakang
caca.
“issss
enggak lo ken, aku pengen nyudahin hubunganku sama rio “
“haaa
kamu serius?” Tanya niken, memastikan karena niken tau meskipun caca kelihatan
acuh tak acuh tapi ia sangat menyayangi rio dengan tulus.
“iya
aku serius kayaknya mau putus aja, biar aku bisa focus ke hafalanku.”
“yaudah
kalau itu keputusanmu aku mendukung”
Keesokan
harinya benar saja di kelas caca benar-benar memberikan surat yang ia buat
seamalam secara langsung pada rio, tentu saja rio marah setelah membaca isi
suratnya.
Secara
lansung rio menarik lengan tangan caca dan menekanya dengan keras ,caca
berusaha melepas genggaman tangan rio tapi kekuatanya tak sanggup melawan rio
“kenapa!,
tau dari mana kamu!” gertak rio
“gak
perlu kamu tau aku tau dari mana, yang penting aku mau udahan sama kamu,dan
lepas tanganku” caca berusaha melepaskan genggaman rio.
Rio
pun melepaskan genggamanya
“tu
maumu apa sekarang!”
“aku
mau kita putus, aku tau kalau kamu itu suka mainin cewek aku diam selama ini
rio, tapi kamu udah kelewatan,aku kecewa sama kamu, dasar cowok gampangan”geram
caca
PAKK
rio menampar caca dengan keras, dengan karakter rio yang kasar hal itulah yang
memang akan terjadi
Seketika
caca terdiam nikenpun ikut geram pada rio bisa-bisanya ia menampar caca, air
mata caca keluar tanpa permisi hatinya sangat kecewa akan perlakuanya rio ia
juga sudah capek dengan semua hal ini.
Caca
hendak lari keluar kelas tapi lagi-lagi tanganya di tahan oleh rio
“mau
kemana kamu”
“mau
kamu apa sih!, gak puas kamu tampar akuu”caca menangis sembari menarik tangan
yang di genggam rio
“maaf”
“aku
gak mau tau mulai hari ini kita udah gak ada HUBUNGAN lagi”
Akhirnya
genggaman tangan caca lepas ia pun langsung lari menuju asrama, di susul oleh
niken di belakangnya.
harap berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan
0 Komentar