Kuantan Singingi 13 Desember 2026; Yayasan Al Hidayah Sukamaju sukses menggelar peringatan Milad ke-26 yang dilaksanakan pada Jumat malam, 12 Desember 2025. Acara yang dipusatkan di halaman Masjid Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Hidayah Riau ini dihadiri oleh seluruh santri, ustadz, ustadzah, Kepala Pondok, Ketua Yayasan, dan Kepala Madrasah.
Dalam sambutan utamanya, KH M. Sukiman, S.Pd.I., selaku tokoh pendiri, menyatakan bahwa peringatan milad ini adalah wujud rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT.
"Malam ini adalah malam lahirnya Yayasan Al Hidayah. Acara ini merupakan bentuk rasa syukur kita," ujar beliau.
Nasihat Emas untuk Santri
Mbah Sukiman, sapaan akrab beliau, memberikan nasihat kunci kepada para santri sebagai bekal spiritual dan etika. Beliau menekankan pentingnya adab terhadap pengajar.
"Anak-anak santri sekalian, janganlah mencela guru. Hormati guru, jangan membuat hati gurumu kecewa. Selalu doakan gurumu, semoga kalian semua mendapatkan keberkahan," lanjut beliau.
Selain itu, beliau membagikan amalan rutin: saat subuh, santri dianjurkan bangun pukul 04.00 untuk mengamalkan salat taubat dan memperbanyak membaca tasbih. Sementara sebelum tidur, dianjurkan untuk khatam Al-Qur'an (cukup dengan membaca Surah Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq, dan An-Nas), serta berniat umrah dan meminta maaf kepada semua makhluk.
Perjuangan Merintis dari Nol
Dalam pidatonya, KH Sukiman mengenang perjalanan panjang Yayasan Al Hidayah. Beliau menceritakan bahwa meski Yayasan resmi berdiri tahun 1999, perjuangan menghidupkan masjid sudah dimulai jauh sebelumnya.
"Awalnya, kami berjamaah hanya bertiga: saya, istri, dan Jamil, anak kami yang saat itu kelas 3," kenang beliau.
Dimulai dari nol, lembaga pendidikan didirikan secara bertahap:
* 1997: Pendirian TPQ.
* 1998: Pendirian MDA.
* 2000: Pendirian MTs, yang menuntut adanya legalitas yayasan.
Beliau menuturkan kesulitan saat mengurus izin MTs ke Rengat, di mana proses administrasi kala itu masih menggunakan mesin ketik. "Saya sempat ditertawakan orang, 'Apa mampu Sukiman itu?' Alhamdulillah, Allah Atur. Itulah keyakinan saya," tegasnya.
Tahun pertama, MTs menerima 30 siswa. Yayasan kemudian diresmikan oleh Bupati pertama Kuantan Singingi, H. Rusdy S. Abrus.
Lompatan ke Pendidikan Tinggi dan Beasiswa
Dengan tekad yang kuat, Mbah Sukiman tetap mendirikan Madrasah Aliyah (MA) meskipun sempat ditentang saat rapat karena alasan ketidakmampuan. "Saya berkata kepada hadirin, 'Bapak, Ibu, saya akan tetap mendirikan MA. Jangan ganggu!'" ucapnya. MA pun berhasil menerima 20 siswa di tahun pertamanya.
Kini, buah dari keyakinan itu semakin matang dengan berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah yang telah memiliki 26 mahasiswa. Bahkan, KH Sukiman sendiri saat ini sedang menempuh pendidikan S2.
Sebagai penutup, beliau mengumumkan program beasiswa penuh:
"Anak-anakku yang berprestasi, yang memiliki hafalan 15 juz, silakan lanjutkan di STAI Al Hidayah, gratis biaya pendaftaran. Bila hafal 30 juz, gratis biaya kuliah sampai selesai," pungkas beliau, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Koyon
harap berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan
0 Komentar